Tunggulah aku dipersimpangan itu
Hatiku akan datang menjemput cintamu
Membawamu terbang menuju pulau rindu
saat cinta itu tak lagi memeluk hatimu
saat kau dan dia memutuskan untuk tidak bersama lagi
dan saat hari-harimu tanpa ada dia disampingmu
kau tak perlu bersedih hati,
kalau kau terus bersedih hati orang2 yang menyangimu pasti juga akan ikut bersedih hati.
Mungkin termasuk aku :”>
Yang terpenting dia bisa hidup dengan damai dan bahagia bersama seseorang yang nantinya akan dicintainya.
Tuhanlah yang menggenggam hati kita
Saat hatimu sudah memutuskan untuk memilih orang yang kau anggap tepat
Dan ternyata orang itu tidak mengindahkan pilihanmu
Bukan berarti Tuhan tidak adil terhadapmu
Mungkin orang itu akan lebih bahagia jika dalam hidupnya tanpa ada kau
Makanya ketika kau tak mau menyentuh hatiku
Aku berkeyakinan, bahwa kau pasti akan lebih bahagia
Dengan begitu aku tak merasa terlalu sakit hati
Karena bagiku, sejatinya cinta adalah membiarkan dan merelakan dia pergi bersama perasaan yang dia miliki.
Dombo adalah nama desa kecilku. Desa itu bagian dari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Letaknya tidak begitu jauh dari pusat
Dahulu….., desaku hijau. Pagi setelah subuh dipenuhi nyanyian kicau burung. Pagi awal waktu dhuha, kumanjakan badan tuk menerima pantulan kehangatan mentari. Biru langit pukul sepuluh dengan awan berarak terasa lebih cerah. Jingga di ujung senja memanjakan warna. Satu, dua bintang selepas maghrib mempercantik warna mega di atap langit
Aku masih ingat rumah kecil berpagar kayu tempat saya, ayah, bunda, kakak dan adik-adikku bernaung. Masih jelas bunga teratai ungu kesayangan bunda, masih teringat juga kebun kecil milik tetangga yang penuh dengan aneka bunga. Toko kelontong, yang juga menjual es kucir dan juga cokelat milik bu Munawaroh berdiri tak jauh dari samping kiri rumah saya. sungai tempat saya bermain air dan mincing masih menyisakan kenangan, moshola yang tanpa menara, terlihat jelas dari jendela rumah saya.
Oh ya…. Dulu aku suka berlari di pematang sawah Paklik, dan itu adalah sesuatu yang menyenangkan yang kerap kulakukan. Berlari bukan meniti. Awalnya keseimbanganku sering kali tak terjaga. Terpeleset dan jatuh di sawah menjadi hal biasa. Saya masih ingat saat remang pagi belum menampakkan warna emasnya, saya melewatkan pemandangan embun di ujung-ujung rumput dan batang padi di pematang sawah di Ubud
Dahulu… Kala subuh tiba di ujung timur
Iya. Ayahku seorang petani. Aku dapat hidup dan sekolah sampai menengah dari hasil tanah olahan cangkul ayah. Beliau setiap hari tubuhnya selalu menantang panas terik matahari, bergelut dengan Lumpur, tanah liat dan air sawah demi menghidupi dan menyekolahkanku, kakak dan juga adik-adikku.
Hingga akhirnya pada suatu masa, kala bias srengenge di timur belum juga pudar, aku menerima ijazah SMA. Sejenak lembaran ijazah kertas itu kunikmati sambil melepas rasa capek yang menempel di benak ini. Bingung mau apa? Mau kemana? Bekerja? kuliah? Atau apa? Sementara adak-adikku yang cerdas-cerdas membutuhkan saya.
Hingga suatu malam, keputusan tercipta. Aku pergi meninggalkan desa menuju
Sesampainya di kota Jogja, saya bertemu guru waktu SMA dulu, dan kebetulan di Jogja dia membuka usaha rental pengetikan, dan akhirnya saya ikut dengannya dengan bekerja sebagai tukang ketik, yang gajinya diambilkan dari hasil ketikan yaitu 40 % nya. Dengan begitu hari-hariku tidak pernah terlepas dari kybord, monitor computer dan teks-teks tugas dari mahasiswa mahasisi. Waktuku kuhabiskan bersama dengan habisnya lembar-lebar proposal, paper dan skripi yang berserakan. Sehingga waktu untuk kuliahku tersita, terbengkelai dan terabaikan serta tak terurusi. Akhirnya kuliah hanya kujadikan sebagai sampingan. Yaitu dengan sehari masuk, 3 hari tidak masuk. 3 hari masuk, 6 hari tidak masuk. Weks. Hehe. Ya begitulah. (Tapi di rental pengetikan itu saya banyak mendapatkan ilmu dari guruku dan juga teman2 guruku yang aktif di organisasi PMII).
Internet adalah pusat dari seluruh informasi, setiap hari saya disuguhkan dengan masalah-masalah berita-berita kriminal, korupsi, politik, diskriminasi, penggusuran, seks, penganiayaan dan lain-lain. Hingga membuatku jengah dan lelah karena tidak bisa memberi solusi dan memberikan perlindungan pada mereka yang diperlakukan tidak adil oleh kaum dan bangsanya sendiri. Akhrinya saya malas dan bosan dengan berita-berita yang menyesakkan jiwa. Dan saya memilih untuk mencari berita-berita hiburan, artikel-artikel keagamaan, puisi-puisi persahabatan dan cinta serta bermain hiburan dengan berchating ria dengan wanita yang semula tidak kumengerti asal usulnya.
jari-jari ini tak lelah menari diatas kybord penuh cinta
mata tak letih membaca kalimat-kalimat di atas meja
Lepaskan nada-nada bersenandung bahagia lewat kata-kata canda suka
Hingga malam terlewati dengan begitu cepatnya
Meninggalkan kisah yang tak mungkin terlupa
Saat terdengar bisik-bisik adzan menggema ditelinga
Subuh memanggil kita untuk sejenak melepaskan kisah kita
Lalu kita susun kalimat doa tentang cinta.
Tak ada cinta yang disuguhkan dengan sepenuh hati, tak ada yang memandang cinta dengan mata hati, dan tak ada yang mendekap hati dengan tangan cinta yang tak memandang siapa dia… cinta itu hanya ada dalam alam maya, tak ada dalam alam nyata. Dan saya tertatih dan tersungkur membawa cinta itu dalam setiap langkahku. Dan jujur saya sangat bahagia ketika bisa bersamanya, saat berbagi dengannya, ketika saat berdua dengannya. Namun semua itu hanya sesaat, bahagia itu hanya sebatas lewat kemudian lenyap. Mungkin, seorang seperti saya belum pantas untuk mendapatkan bahagia karena cinta. Hingga raungan puisi menggema dalam ruang hati saya….
Mencekik hati dan meremas remuk kejiwaan
Suara-suara hanya terdengar menghampakan
Terbebas berlari dan teriak dalam kungkungan
Waktu melambat menyeret menuju kesunyian
Menjerat kata dalam kepala tak teralirkan
Dada bergemuruh berhentak tuk muntahkan
Betapa teramat dalam hampa ini tenggelamkan
Siapakah yang mampu hadirkan kehangatan
Tanpa aku bisa berikan segala pengertian
Apakah yang bisa rajutkan ketenangan
Sedang Tuhan hanya untuk kuserahkan.
Memang selama ini yang kujalani terasa melelahkan, karena finansial yang tidak mendukung. Apalagi ketika waktu untuk bayar kost, listrik dan SPP waktunya bersamaan, seperti yang kuceritakan di atas. Tidak hanya itu saja, jika finansial tidak memungkinkan kadang untuk pergi kekampus aku harus jalan kaki sendirian dibawah terik matahari yang dingin (jika dibandingkan dengan neraka), dengan jarak yang lumayan jauh dengan jarak tempuh kost – kampus 1 jam jalan kaki.
Tak bermaksud sayap cintaku tak mau menyambut hatimu
Tapi hati ini benar-benar sudah terisi oleh seseorang
Walau seseorang itu masih dalam batas angan dan harapan
Semoga kau mengerti.
***
Ketulusan adalah nilai keabadaian, maka pertahankan
Kemandirian adalah kekuatan, maka jangan menyerah.
Bersambung………
Panas dan dingin adalah rasa yang selalu kusapa disetiap siang dan malam hingga pagi ditenda lusuh didusun sawit kecamatan sewon. hari-hari yang kurasakan terasa begitu indah dan menyenangkan bila berkumpul dengan anak-anak kecil yang imut dan menggemaskan. kegembiraan itu juga terpancar dalam binar mata mereka ketika bersamaku membagi kisah lalu disetiap episode hidup yang terlewati disetiap waktu.
Pagi seperti biasa aku lari pagi menuju kampus isi untuk membakar kalori yang ada ditubuh yang mendingin diterpa angin pagi. aku terus berlari memperkuat kaki untuk menahan beban hidup yang kian menghimpit disetiap persimpangan waktu yang kulalui. berlari dan terus berlari ditemani anak anak kecil untuk melepas kepenatan yang menghimpit hidup ditenda lusuh yang kami huni. bermain, bercanda dan bermain lagi bersama mereka untuk mengobati trauma pasca bencana yang menerpanya. kuhibur dan kumanja dengan memenuhi apa yang menjadi permintaannya. kadang kutegur mereka dengan bahasa yang halus pula, agar tidak menyinggung perasaan sensitifnya. kadang ku juga sengaja berbuat salah padanya dan lalu aku meminta maaf padanya sebagai pembelajaran untuknya. jika sesuatu kesalahan telah diperbuat, sebagai penebus kesalahan adalah permohonan maaf tulus yang timbul dari hati terdalamnya.
mari mari bermain bersamaku sesukamu, main batu gunting kertas, main tebak-tebakan atau main sedang apa sedang apa sekarang atau main apa saja yang kamu suka. aku akan bermain sportif, dan kurelakan sejenak menghilangkan sifat kedewasaanku menjadi anak kecil yang seumuranmu agar aku bisa mengimbangimu.
aku tau rumahmu roboh. tiap hari matahari meninggi dilangit yang tak bertepi menyebar panas diatap-atap tenda untuk mematikan rasa nyaman yang sebentar bersemayam. sehingga rasa panas berlahan-lahan menyerap tendamu hingga ketubuhmu. kau pasti tidak kerasan disitu. mari-mari datang ketendaku.... yang panasnya mungkin sama dengan panasnya tendamu. mari kita bermain diluar saja bersama desiran angin yang menghempas semburat panas yang tak berdosa dan dibawah rindang payung pohon nangka dan pohon mangga.
Bersambung....
Salahkah mereka yang mengagung-agungkan dan mendewakan (bkn menTuhankan lhoo) cinta?
Menurutku, Tidak! Tidak ada salahnya orang mengagung-agungkan dan mendewakan cinta. Asalkan penempatan cintanya tepat dan sesuai dengan status si pelaku cinta itu sendiri.
Betapa banyak orang yang sakit hati, merana, terluka karena alasan cinta. Mereka yang terluka, menderita lalu merana karena cinta, karena mereka membagi cinta tidak sesuai dengan porsinya.
Ketika seseorang mulai timbul benih cinta di hatinya kepada lain jenisnya, sudah pasti perasaan bahagia dan rindu segera ingin bertemu ada dibenaknya. Jika mereka saling suka dan cinta akhirnya jadian (baca pacaran). Terserah si pelaku pacaran itu sendiri mau bagaimana untuk menjalankan model pacarannya. Model suami istri (baca kumpul kebo), model petting, model ciuman bibir, model pegang-pegangan, model raba-rabaan, atau model yang sehat tapi…., seperti berkomunikasi, berdiskusi, berbagi cerita, makan bareng, curhat, saling membantu, jalan-jalan paling jauh cium kening dan gandengan tangan. Hehe… pokoknya yang tidak mengedepankan nafsu birahi. Aku sepakat model pacaran yang seperti itu.
Walau aku sepakat pacaran yang sehat, tapi aku tidak mau menghadirkan cinta 100% untuk sang kekasih yang masih dalam status “pacar”. Tidak ada untungnya sama sekali mencintai seorang pacar 100%. Ingin tau alasanya? Ya! Karena pacar belum tentu jadi istri, kita tidak tau siapa jodoh kita nantinya, lalu buat apa mencintai pacar sepenuh hati kalu dia belum tentu jadi jodoh kita.
Aku akan berusaha mencintai kekasih semampuku saja. mungkin 25% kemudian 50%, lalu 75%. Tidak akan lebih dari 75%. Yang 25% atau 50% dibagi buat teman-teman kita, siapa tau yang menjadi jodoh kita adalah teman kita, bukan pacar kita. Cintaku yang 100% akan kuberikan untuk orang yang nantinya akan menjadi pendamping hidupku (baca istri). Ingin meniru cinta yang seperti itu? Silahkan, mau ga sepakat! Monggo. Ga ada yang ngelarangan (bahasa formalnya melarang).
cinta yang 100% (baca sepenuh hati) itupun harus dibangun atas dasar pengabdian dan agama. cinta yang seperti itu akan jauh lebih indah daripada cinta yang dibangun atas dasar pacaran.
setelah beberapa kali pacaran, rasa-rasanya aku muak dengan indahnya pacaran….
bagiku pacaran hampir sebagian besar adalah kamuflase karena ketika pacaran akan selalu menyembunyikan kenyataan dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dan yang terhebat di hadapan pasangan. berpura-pura lembut, berpura-pura halus, berura-pura baik pokoknya kepura-puraanlah yang selalu disajikan ketika berpacaran. Sifat-sifat buruknya dipendam rapa-rapat agar jangan sampai si dia tahu….
Aku sendiri dulu kadang pacaranya seperti itu….. tapi sekarang dah berusaha tampil apa adanya diriku.
Sama teman-teman, kadang aku malah lebih suka cerita yang buruk-buruk tentangku yang sebenarnya tidak aku lakukan. Dengan begitu aku hanya bermaksud…...kalau mereka mengecap aku jelek.... itu akan kujadikan sebagai cambuk untuk menjadikanku lebih baik lagi.
Apa yang bisa diharapkan dari sebuah cinta yang dilakukan atas dasar kepura-puraan. “aku melakukan ini karena aku cinta kamu, aku begini karena aku sayang sama kamu, aku beliin ini, aku kasih ini, kasih itu, karena aku cinta kamu” seperti itulah kalimat pemberian dari orang-orang yang kasmaran (jatuh cinta). Aku mencoba sebisa mungkin menghindari kata-kata seperti itu. jika saya memberikan sesuatu hadiah pada seseorang entah pada kekasih atau orang lain aku akan menghadirkan niat bukan karena cinta, tapi karena Tuhan semata. Dengan begitu insyaallah akan menjadi ladang amal bagiku... mungkin dengan niat seperti itu jika nantinya orang yang kucintai tidak mencintaiku lagi atau sebaliknya, tidak ada yang perlu disesalkan atas apa yang telah dihadiahkan/diberikan.
mencintai lawan jenis adalah fitrah manusia
cinta adalah karunia Tuhan yang perlu disyukuri
cinta adalah sesuatu yg agung, sakral dan suci
selama cinta itu tidak dikotori oleh nafsu
tapi maslahnya manusia sendiri yg menghinakan..
merusak makna cinta yang suci itu oleh perbuatan manusia itu sendiri ..
I Love Allah Swt.
I Love Muhammad Saw
I Love mami papi…
Aku menggenggam rindu
Pd wanita pemilik senyum lengkung bulan sabit
tapi spertinya dia tak pernah mau menjemput rinduku
Mungkin karena kesalahanku waktu dulu, hingga akhirnya kau mengambil keputusan meninggalkanku.
Atau terhempas oleh jejak di pasir terhapus badai
Masihkah ada coretan rindu dihatimu?
aku benar2 memendam rindu
dan aku ingin sekali menuangkannya
walau hanya dg sekejap tatapan mata.
klo hati ini tak pernah menyimpan apapun ttgmu.
jangan menduga sprti itu...
|