Kamis, 21 Februari 2008

revOlusi ciNta

Salahkah mereka yang mengagung-agungkan dan mendewakan (bkn menTuhankan lhoo) cinta?

Menurutku, Tidak! Tidak ada salahnya orang mengagung-agungkan dan mendewakan cinta. Asalkan penempatan cintanya tepat dan sesuai dengan status si pelaku cinta itu sendiri.

Betapa banyak orang yang sakit hati, merana, terluka karena alasan cinta. Mereka yang terluka, menderita lalu merana karena cinta, karena mereka membagi cinta tidak sesuai dengan porsinya.

Ketika seseorang mulai timbul benih cinta di hatinya kepada lain jenisnya, sudah pasti perasaan bahagia dan rindu segera ingin bertemu ada dibenaknya. Jika mereka saling suka dan cinta akhirnya jadian (baca pacaran). Terserah si pelaku pacaran itu sendiri mau bagaimana untuk menjalankan model pacarannya. Model suami istri (baca kumpul kebo), model petting, model ciuman bibir, model pegang-pegangan, model raba-rabaan, atau model yang sehat tapi…., seperti berkomunikasi, berdiskusi, berbagi cerita, makan bareng, curhat, saling membantu, jalan-jalan paling jauh cium kening dan gandengan tangan. Hehe… pokoknya yang tidak mengedepankan nafsu birahi. Aku sepakat model pacaran yang seperti itu.

Walau aku sepakat pacaran yang sehat, tapi aku tidak mau menghadirkan cinta 100% untuk sang kekasih yang masih dalam status “pacar”. Tidak ada untungnya sama sekali mencintai seorang pacar 100%. Ingin tau alasanya? Ya! Karena pacar belum tentu jadi istri, kita tidak tau siapa jodoh kita nantinya, lalu buat apa mencintai pacar sepenuh hati kalu dia belum tentu jadi jodoh kita.

Aku akan berusaha mencintai kekasih semampuku saja. mungkin 25% kemudian 50%, lalu 75%. Tidak akan lebih dari 75%. Yang 25% atau 50% dibagi buat teman-teman kita, siapa tau yang menjadi jodoh kita adalah teman kita, bukan pacar kita. Cintaku yang 100% akan kuberikan untuk orang yang nantinya akan menjadi pendamping hidupku (baca istri). Ingin meniru cinta yang seperti itu? Silahkan, mau ga sepakat! Monggo. Ga ada yang ngelarangan (bahasa formalnya melarang).

cinta yang 100% (baca sepenuh hati) itupun harus dibangun atas dasar pengabdian dan agama. cinta yang seperti itu akan jauh lebih indah daripada cinta yang dibangun atas dasar pacaran.

setelah beberapa kali pacaran, rasa-rasanya aku muak dengan indahnya pacaran….
bagiku pacaran hampir sebagian besar adalah kamuflase karena ketika pacaran akan selalu menyembunyikan kenyataan dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dan yang terhebat di hadapan pasangan. berpura-pura lembut, berpura-pura halus, berura-pura baik pokoknya kepura-puraanlah yang selalu disajikan ketika berpacaran. Sifat-sifat buruknya dipendam rapa-rapat agar jangan sampai si dia tahu….

Aku sendiri dulu kadang pacaranya seperti itu….. tapi sekarang dah berusaha tampil apa adanya diriku.

Sama teman-teman, kadang aku malah lebih suka cerita yang buruk-buruk tentangku yang sebenarnya tidak aku lakukan. Dengan begitu aku hanya bermaksud…...kalau mereka mengecap aku jelek.... itu akan kujadikan sebagai cambuk untuk menjadikanku lebih baik lagi.

Apa yang bisa diharapkan dari sebuah cinta yang dilakukan atas dasar kepura-puraan. “aku melakukan ini karena aku cinta kamu, aku begini karena aku sayang sama kamu, aku beliin ini, aku kasih ini, kasih itu, karena aku cinta kamu” seperti itulah kalimat pemberian dari orang-orang yang kasmaran (jatuh cinta). Aku mencoba sebisa mungkin menghindari kata-kata seperti itu. jika saya memberikan sesuatu hadiah pada seseorang entah pada kekasih atau orang lain aku akan menghadirkan niat bukan karena cinta, tapi karena Tuhan semata. Dengan begitu insyaallah akan menjadi ladang amal bagiku... mungkin dengan niat seperti itu jika nantinya orang yang kucintai tidak mencintaiku lagi atau sebaliknya, tidak ada yang perlu disesalkan atas apa yang telah dihadiahkan/diberikan.

mencintai lawan jenis adalah fitrah manusia

cinta adalah karunia Tuhan yang perlu disyukuri

cinta adalah sesuatu yg agung, sakral dan suci

selama cinta itu tidak dikotori oleh nafsu

tapi maslahnya manusia sendiri yg menghinakan..

merusak makna cinta yang suci itu oleh perbuatan manusia itu sendiri ..

I Love Allah Swt.

I Love Muhammad Saw

I Love mami papi…

I Love you…… siapa? masih dalam proses pencarian...... hehe

Tidak ada komentar: